TEMPO.CO, Jakarta – bahaya Hal ini bisa terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa diduga-duga. Joko Purwito, dokter bedah umum RS Radjak Purwakarta, mengatakan penanganan korban kecelakaan harus dilakukan secara hati-hati.
“Jika penanganannya tidak hati-hati, kecil kemungkinannya akan menyebabkan luka yang lebih fatal pada korbannya,” kata Joko.
Dia menjelaskan sesampainya di sana Korban kecelakaan Dalam perjalanan, hal pertama yang dilakukan adalah memeriksa kondisi kesadaran pasien.
“Jika ada lebih dari satu orang di tempat kejadian, mereka bisa bekerja sama, artinya satu orang membantu menginformasikan pasien dan satu lagi menghubungi rumah sakit,” jelasnya.
Bila sadar dan mampu berbicara, pasien dikatakan baik-baik saja, namun sebaiknya dibawa ke pusat pelayanan terdekat dan segera diberikan pertolongan. “Harus hati-hati dalam keadaan tidak sadarkan diri ini, jangan menggerakkan pasien tanpa mengetahui keadaannya, apalagi jika pasien mengalami cedera leher. Satu kesalahan saja, kondisi pasien akan semakin parah. Jadi, jika ada satu kesalahan pun. . Pasien dengan cedera serviks (leher), orang lain harus memindahkan pasien dengan hati-hati, kita perlu meminta orang untuk membantu kita.
iklan
Kerusakan Sangat umum
Jepri Bangun, dokter bedah umum di rumah sakit yang sama, mengatakan cedera kepala, patah tulang, cedera dada, dan cedera saluran kemih merupakan penyebab paling umum terjadinya kecelakaan lalu lintas.
“Pasien kecelakaan tidak boleh sembarangan dipindahkan dari lokasi kecelakaan karena ada prosedur medis dalam memindahkan pasien kecelakaan, tidak membahayakan, sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih,” jelasnya.
Dalam penanganan pasien gawat darurat, fokusnya adalah pada tindakan pasien, termasuk masalah tulang dan pembedahan yang dilakukan pasien. Perawatan-perawatan tersebut tentunya memerlukan pelayanan yang profesional dalam pelayanan kesehatan. Memiliki trauma center yang memberikan perawatan dengan menggunakan peralatan pendukung teknologi terkini dan dokter berpengalaman, salah satunya teknik bedah minimal invasif.
Pilihan Editor: Mengenali Cedera Stres Tulang, Stres Berulang pada Tulang
Quoted From Many Source